KULINER BANDUNG
Mengunjungi Bandung untuk liburan yang agak panjang sudah menjadi rencana saya sejak dulu. Akhirnya baru tercapai selepas Lebaran 1435 H ini, yaitu mulai tanggal 30 Juli s/d 2 Agustus 2014.
Awalnya penulis ingin berkunjung ke Bandung mengunakan kereta api dengan harapan bebas macet dan dapat melihat keindahan alam Bandung dengan sensasi jalur kereta api yang melintasi persawahan dan lembah nan hijau :-). Sayangnya hal ini belum kesampaian karena tiket kereta api ke Bandung sudah habis dari jauh-jauh hari dari kota Jakarta :-(.
TIPS:
Berwisata mengunakan kereta api pada saat ini sudah bagus. Keretanya sudah ber A/C, sistim sudah baik. Tidak ada calo berkeliaran dan tidak ada pedagang asongan di dalam kereta api dan di stasiun. Sejauhnya ini sudah nyaman dan aman.
Agar semakin nyaman, beli lah tiket jauh-jauh hari yang banyak tersedia secara online maupun tersedia di setiap stasiun. :-)
Akhirnya penulis memutuskan untuk mengunakan jasa angkutan travel eksekutif mengunakan transportasi CitiTrans. (Sebenarnya ada beberapa jasa travel seperti Day Trans dan Cipaganti). tinggal disesuaikan aja pool tujuan dan lokasi pool terdekat dari rumah / hotel.
Jln. Braga merupakan tujuan wisata pertama saya. Saya sengaja bangun pagi agar bisa jalan kaki dan menghirup udara kota yang sejuk karena dipenuhi oleh pohon-pohon besar disepanjang jalan.
Berikut beberapa spot kuliner khas yang sempat saya cicipi selama berkunjung di Bandung:
TUTUT @ Waroeng Ayam Penyet Bu Tris - Jl. Braga
Warung Ibu Tris ini terletak tidak jauh dari pintu masuk ke Braga CityWalk. Lokasinya di seberang 7Eleven. Mudah kok mencarinya. Warung ini khusus menyediakan masakan khas Sunda. I really love it so much :-). apalagi ownernya juga ramah dan pintar melayani pelanggan, hehehe.
Tutut adalah sejenis keong / siput sawah. Diolah dengan cara digulai. Wah sensasinya luar biasa deh. Apalagi seumur-umur baru kali ini penulis mencicipi masakan Tutut ala Sunda.
Cara makannya juga sedikit unik. Mirip dengan cara makan siput Gonggong yang banyak tersedia di Batam & Tanjung Pinang :-). Tututnya dicowel mengunakan tusuk gigi.
Sebelum makan, pastikan dimakan dagingnya saja karena kalo ga hati-hati bisa kemakan juga anak tutut yg masih imut imut yang kadang-kadang ada dibagian ekor titit, eh tutut tersebut, hehehe.
NASI BANCAKAN
|
Halaman Warung Nasi Bancakan |
Berlokasi di Jl. Trunojoyo No. 62 (Pas bersebelahan dengan RM Sajian Sunda Sambara). Warung lokal ini menjadi magnet bagi penikmat masakan khas nusantara khususnya masakan Sunda pedesaan dengan menyajikan masakan style kampung. Saking terkenalnya, pelanggan rela antre dari pintu masuk hingga ke dalam warung, hehehe. (apa mungkin karena pas liburan kali ya?)
|
Suasana pelanggan lagi antre |
Diwarung ini kita bebas memilih dan mengambil makanan yang akan dikonsumsi, setelah itu datang ke kasir untuk membayar dan kemudian cari deh meja yang kosong.
|
Akhirnya dapat meja. Ada tempat lesehan juga lho |
Makan disini seolah-olah membawa kita ke suasana kampung karena menawarkan masakan khas seperti gulai jengkol, gulai ikan gabus, udang kecil balado serta ikan asin peda nya yang sangat mengugah selera.
|
Gulai Jengkol, Ikan Gabus & Sambal Udang Kecil |
Selain itu piring makan dan gelas makannya juga khas ala kampung. Jadi ingat masa kecil saya dulu makan siang di gubuk tepi sawah. Hhhmmm noltalgia yang indah :-)
|
Lalapan + Ikan Asin Peda + Usus Goreng dan Udang Goreng |
NASI AMPERA
Rumah Makan / Warung Nasi Ampera ini juga merupakan salah satu tempat yang menyediakan masakan nusantara khas masakan Sunda. Lokasinya cukup banyak di kota Bandung. Ada yang sekelas Rumah Makan dan juga ada yang sekelas Warung.
Masakan khas disini adalah goreng paru sapi dan jeroan sapi. Jangan lupa petai segernya, hehehe. Juga tersedia lalapan yang bisa diambil sesuka hati :-)
SOTO AYAM K5 Jln. Merdeka
Sarapan K5 di Bandung? why not. Selain tempatnya asri, bersih dan suasananya juga nyaman. Malah warga yang bersepeda motor dan bermobilpun banyak yang mampir karena keenakan masakannya.
Setelah lumayan capek menyusuri menyusuri jalan Braga muter ke Gedung Bank Indonesia, ketemu deh Jl. Merdeka yang rindang dan adem. Nah di ujung Jl. Merdeka (tepatnya pas didepan Hotel Grand Panghegar, ada gerobak Soto Ayam yang nagkring mulai pagi hingga siang saja.
Coba deh nikmati Soto Ayam yang ternyata pemiliknya orang Madura :-). Jadi namanya kayaknya soto Ayam Madura deh.
|
Penampakan Gerobak Soto Ayam Jl. Merdeka |
|
Ayam utuh direbus kemudian di iris tipis |
|
Perhatikan pelanggannya yang cantik ikut antri, hihihi |
|
1 porsi Soto Ayam yang yummy :-) |
|
Menikmati sarapan Soto Ayam didepan toko yang belum buka |
Soto Ayamnya gurih dan enak. Kuahnya juga enak, apalagi ditambahkan bumbu koya. Harganya juga pas kok. Jadi lebih baik sarapan masakan lokal sambil mensukseskan perekonomian lokal masyarakat tempatan :-)
BATAGOR YUNUS
Kali ini saya mencicipi Batagor Pak Yunus yang terletak didaerah Kopo, tepatnya di jalan Kopo No. 68.
Batagor (Bakso Tahu Goreng) ini termasuk kuliner khas Bandung. Ada beberapa Batagor yang lumayan terkenal di kota Bandung, seperti Batagor Riri dan Batagor Kingsley.
RM. SURYALAYA
Wisata kuliner Bandung yang cukup berkesan bagi saya adalah saat makan di rumah makan Suryalaya, Bandung. Selain masakannya yang enak, juga didukung dengan interior bangunan yang khas dari bahan bambu. Jadi serasa berada dalam satu kesatuan yang harmonis antara menikmati makanan dan sekaligus menikmati ambience ruangan itu sendiri. :-)
|
Signage RM Suryalaya lengkap dengan alamatnya |
|
Penampakan RM Suryalaya yang khas Sunda |
|
Disambut oleh patung Cepot dipintu masuk |
|
Interior Bambu yang bersih dan cantik :-) |
Disini penulis betul-betul puas menikmati masakan khas Sunda karena selain enak, tampilan makanannya begitu mengoda. Oh iya, makanan disini dengan sistim ala carte. Dipesan, baru kemudian disajikan. :-)
|
Minuman Bandrek |
|
Nasi Timbel |
|
Nasi Timbel dengan Karedok |
|
Nasi Timbel dengan Petai Bakar + Ikan Asin Jambal |
|
Ayam Bambu |
|
Selamat makan ala Sunda :-) |
GULE KAMBING KARDJAN @ Paskal Food Market
Malam terakhir saya diisi dengan dinner di daerah Pasir Kaliki. Ternyata disana ada semacam pujasera (pusat jajanan serba ada) terbuka yang mengakomodir para pedagang kuliner dalam 1 lokasi dengan konsep 1001 masakan tersedia dalam 1 tempat.
Namanya Paskal Food Market (Pasir Kaliki Food Market) yang belokasi di kawasan Pascal Hyper Square.
Saya memilih mencicipi Jagung Bakar nan tasty dan lembut serta Gule Kambing di Stall Sate Kardjan.
Gule Kambingnya direkomendasikan banget karena kuahnya begitu kental dan enak serta daging kambingnya lembut dan tidak ada aroma amis daging kambingnya. Maunya pengen nambah sih, tapi takut kolesterol deh hehehe. Selain Gule Kambing juga ada Sate Buntel dll. Cuma saya sempet mencicipi Gule Kambing saja karena enak mencicipi kuah hangat ditengah malam.
Well, semoga saya bisa mengunjungi Bandung lagi dengan spot dan suasana yang berbeda.
Mau lanjut melihat kehidupan malam kota kembang dulu, hehehe ciaooo :-)