Berikut penulis paparkan kesenian tari yang sempat terekam kamera saat berkunjung ke kota Yogyakarta pada pertengahan Januari 2014 lalu:
TARI SRIMPI / SERIMPI
(Ucapan terima kasih khusus kepada Bpk. Syiwandana - HRM The Sahid Rich Jogjakarta atas naskah yang telah disiapkan untuk menulis blog ini)
Dahulu Tari Srimpi diperuntukan hanya untuk masyarakat di
lingkungan istana Yogyakarta, yakni pada saat menyambut tamu kenegaraan atau
tamu agung.
Dalam perkembangannya, Tari Srimpi mengalami perubahan, sebagai
wujud upaya penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada di dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Salah
satu penyesuaian yang dilakukan yakni pada segi durasi. Srimpi, versi zaman
dahulu dalam setiap penampilannya bisa disajikan selama kurang lebih 1 jam.
Sekarang, untuk setiap penampilan di depan umum /menyambut tamu negara, Srimpi
ditarikan dengan durasi kurang lebih 11-15 menit.
Tarian
Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian
ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari
wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian
Serimpi.
Menurut keterangan Kanjeng
Brongtodiningrat - abdi dalem Keraton Yogyakarta , Tari Serimpi melambangkan
empat unsur dari Dunia ( api ,angin ,air , bumi ).
Srimpi juga mengandung arti
'Impi' atau mimpi. Tari Serimpi merupakan tarian adiluhung yang dianggap pusaka
Kraton.
Tarian Serimpi menggambarkan pertikaian dua hal yaitu antara
kebaikan dan keburukan ,antara benar dan salah , antara akal manusia dan nafsu
manusia.
Wah ternyata filosofi tarian ini sangat dalem. Jadi tak cukup melihat tarian ini dari sisi visual saja, tapi perlu juga diresapi makna dari tarian itu sendiri :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar