Jumat, 18 Juli 2014

Photography - Seni Tari di Keraton Yogyakarta - part 1

Penulis sangat terpesona dengan keanekaragaman budaya yang ada di Keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah kesenian tari yang masih terpelihara baik hingga saat ini.

Berikut penulis paparkan kesenian tari yang sempat terekam kamera saat berkunjung ke kota Yogyakarta pada pertengahan Januari 2014 lalu:
TARI SRIMPI / SERIMPI
(Ucapan terima kasih khusus kepada Bpk. Syiwandana - HRM The Sahid Rich Jogjakarta atas naskah yang telah disiapkan untuk menulis blog ini) 



Dahulu Tari Srimpi diperuntukan hanya untuk masyarakat di lingkungan istana Yogyakarta, yakni pada saat menyambut tamu kenegaraan atau tamu agung.

Dalam perkembangannya, Tari Srimpi mengalami perubahan, sebagai wujud upaya penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada di dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Salah satu penyesuaian yang dilakukan yakni pada segi durasi. Srimpi, versi zaman dahulu dalam setiap penampilannya bisa disajikan selama kurang lebih 1 jam. Sekarang, untuk setiap penampilan di depan umum /menyambut tamu negara, Srimpi ditarikan dengan durasi kurang lebih 11-15 menit.
Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. 

Menurut keterangan Kanjeng Brongtodiningrat - abdi dalem Keraton Yogyakarta , Tari Serimpi melambangkan empat unsur dari Dunia ( api ,angin ,air , bumi ).
Srimpi juga mengandung arti 'Impi' atau mimpi. Tari Serimpi merupakan tarian adiluhung yang dianggap pusaka Kraton.
Tarian Serimpi menggambarkan pertikaian dua hal yaitu antara kebaikan dan keburukan ,antara benar dan salah , antara akal manusia dan nafsu manusia. 

Wah ternyata filosofi tarian ini sangat dalem. Jadi tak cukup melihat tarian ini dari sisi visual saja, tapi perlu juga diresapi makna dari tarian itu sendiri :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar